INDUSTRI DAN KELUARGA

Minggu, 20 Mei 2012

| | |

BAB IV
INDUSTRI DAN KELUARGA

Interaksi antara industri dan keluarga terjadi di dalam dua tindakan, yaitu :
1.      Interaksi antara organisasi industri dan struktur keluarga sebagai sistem keseluruhan
2.      Dalam kaitannya dengan tingkat dengan tingkat peranan individual yakni interaksi antara pekerjaan dengan lingkungan keluarga dari setiap individu.

PENGARUH INDUSTRI TERHADAP KELUARGA

Pengaruh industri terhadap kehidupan keluarga mungkin bisa bersifat langsung dan tidak langsung.
Dalam bentuknya yang langsung, lingkungan dan sikap kerja dari suatu jenis pekerjaan tertentu akan mempengaruhi lingkungan dan sikap hidup dari suatu keluarga.
Pengaruhnya yang bersifat tidak langsung, asosiasi antara pekerjaan dan keluarga dilakukan melalui media social class membership (keanggotaan dalam kelas sosial), hal itu berarti bahwa seseorang yang mendapatkan suatu pekerjaan sekaligus juga akan mendapatkan suatu tingkat kelas sosial tertentu (prestise) yang sering ditunjukkan oleh pola-pola sikap dan tingkahlaku tertentu.

Peranan Suami-Istri
Industri baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut membentuk peranan yang dimainkan oleh pihak suami maupun istri di dalam suatu keluarga dan juga akan ikut membentuk arah dan corak hubungan antara suami dan istri berkenaan dengan peranannya di dalam keluarga.
Peranan suami dalam keluarga golongan atas biasanya hanya sedikit mempunyai hubungan dengan peranannya dalam keluarga.
Dalam keluarga golongan menengah, keadaan keuangan dan status keluarga banyak tergantung pada pekerjaan sang suami.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Blood dan Wolfe (1969) dinyatakan bahwa dalam hubungan antara istri dengan pekerjaan suami dinyatakan bahwa istri selalu bersifat :
·         Collaborative (kerjasama)
·         Supportive (mendukung)
·         Peripheral (mendorong).
Pengaruh kebijaksanaan perusahaan terhadap kehidupan keluarga para pejabat eksekutif telah diteliti oleh Bennis dan Slater (1968). Mereka menemukan bahwa dengan mencoba melibatkan pendapat istri dan keluarganya dalam mengambil keputusan sering menimbulkan suatu pengaruh yang akan memperkuat stabilitas hubungan suami-istri atau sebaliknya, karena suami sering merasa bahwa istrinya melangkah terlalu jauh dalam urusan pekerjaannya walaupun pihak perusahaan bersedia untuk melibbatkan keluarga para eksekutifnya di dalam aktifitas perusahaan dan dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk mereka.
Edgell (1970) telah mencoba melakukan penelitian terhadap sejumlah keluarga kelas menengah berkaitan dengan pengaruh pekerjaan terhadap hubungan suami istri.
Orientasi Terhadap Pekerjaan
Pusat Perhatian
Peranan
Bentuk Interaksi dalam Keluarga
Tinggi

Sedang

Rendah
Pekerjaan

Pekerjaan + Rumah

Rumah
Terpisah

Konflik Peranan

Kerjasama
Dominasi suami

Tidak sejalan

Persamaan


Ketiga baris dalam tabel di atas menggambarkan tiga kemungkinan dari konflik yang terjadi akibat pengaruh pekerjaan terhadap keluarga.
o   Pada baris pertama ditunjukkan kelompok orang yang lebih memusatkan perhatiannya terhadap pekerjaan
o   Baris yang kedua pada rumah
o   Baris yang ketiga pada keduanya, yaitu pada pekerjaan dan rumah.


Hubungan antar Keluarga
Bott (1977) telah melakukan suatu studi yang intensif terhadap sejumlah kecil keluarga perkotaan di Inggris. Dia menyaatakan bahwa ada suatu keterikatan di antara keluarga yang mungkin akan menjadi lebih kuat apabila ada suatu kerjasama dalam suatu pekerjaan di antara mereka. Berkaitan dengan istilah kelas dalam masyarakat, keluarga dengan pola pergaulan terbuka mungkin bersedia bergaul dengan kelas buruh tetapi tidak semua keluarga kelas pekerja memiliki pola pergaulan terbuka.
Millward (1968) telah mempelajari asppek lain ari interaksi hubungan antar keluarga dengan tingkahlaku dalam pekerjaan. Aspek tersebut ialah suatu hubungan yang berbeda antara seorang wanita muda kelas buruh dengan keluarganya, dimana dalam bentuk hubungan yang pertama si wanita bekerja dan memberikan bantuan keuangan kepada keluarganya, dan yang kedua wanita tersebut menyelesaikan sekolahnya kemudian menikah.

Sosialisasi
Dalam beberapa jenis keluarga, sang ayah akan bersifat komunikatif mengenai pekerjaannya terhadap keluarganya, sedangkan dalam beberapa keluarga lainnya mungkin sang ayah akan bersifat non komunikatif atau tertutup mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian permasalahan yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian permasalahan yang menyangkut tpe-tipe pribadi seseorang, yang juga berkaitan dengan “visibilitas” peranan ayah dalam pekerjaannya dan menunjukkan bahwa pekerjaan adalan bagian integral dalam kehidupannya.
Posisi sosial ayah dalam lingkungan sosial masyarakat menimbulkan permasalahan besar terhadap proses sosialisasi sosialisasi seorang anak (Schneider, 1969). Pada orang tua disetiap tingkatan sosial terdapat suatu kecenderungan dimana posisi sosial membentuk suatu pola peran tertentu bagi anak-anaknya.
Riset yang dilakukan oleh Miller dan Swanson pada tahun 1958 dikota Detroit di Amerika Serikat bermaksud mengembangkan metode yang menghubungkan penampilan seorang anak dengan tipe pekerjaan ayahnya.



PENGARUH KELUARGA TERHADAP INDUSTRI

Banyak bukti yang memajukan bahwa dalam hubungan antara industri dan keluarga, pihak industri memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap keluarga dibanding sebaliknya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan pengaruh keluarga terhadap industri.

Berbagai Tipe Hubungan antara Keluarga dan Pekerjaan

Tipe Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Lingkungan
Keluarga

Extension
(Positive)
Neutrality
(minimal)
Opposition
(negative)
Tipe Pekerjaan
Bertani, pedagang kecil, pekerjaan profesional tertentu
Teknisi, pekerjaan non manual yang rutin
Pertambangan, nelayan, beberapa pekerjaan “impersonal”
Karakteristik Pekerjaan
Di rumah dan di lokasi pekerjaan bersama-sama (sebagian)
Kurang dipahami oleh keluarga
Sangat berpengaruh terhadap fisik maupun mental si pekerja
Peranan keluarga dalam hubungannya dengan pekerjaan suami
Meneruskan pekerjaan
Memilih pekerjaan lain
Mengembalikan kondisi fisik dan mental suami
Peranan istri dalam hubungan pekerjaan suami
Kolaboration
Mendukung
Peripheral

Suatu penelitian oleh Podel (1966) menyatakan bahwa mereka yang cenderung membentuk hubungan yang spesifik atau bersikap mental didalam perana pekerjaannya, kemungkinan besar akan menganggap bahwa pekerjaan dengan kehidupan keluarga harus dipisahkan. Sedangkan mereka yang pekerjaannya bersifat positif cenderung melibatkan semua keluarga ke dalam pekerjaannya sesuai dengan kemampuan mereka.

IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA

Beberapa faktor yang mendorong peninggkatan jumlah pekerja wanita yang sudah menikah mungkin adalah kesempatan, kapasitas dan motivasi. Berkaitan dengan “kesempatan” terdapat lima sub- faktor, yakni:
1.      Kekurangan tenaga kerja.
2.      Perubahan didalam stuktur pekerjaan.
3.      Berubahnya pandangan masyarakat terhadap wanita yang bekerja
4.      Hilangnya diskriminasi.
5.      Perubahan dalam industri.

Problema Karir Ganda dalam Keluarga
Di dalam hubungan pengambilan keputusan serta berbagai aktifitas dalam keluarga (Rapoport 1976). Berbagai permasalahan sebagai berikut :
1.      Over-load (beban berlebih-lebihan).
2.      Tidak adanya sanksi lingkungan.
3.      Identitas pribadi dan harga diri.
4.      Dilema hubungan sosial.
5.      Konflik peranan ganda.
Dualisme karir banyak terjadi dikalangan keluarga kelas menengah, tetapi juga berkembang diantara keluarga-keluarga kelas pekerja.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

boleh tau ga ini sumbernya dari buku mana? or referensinya

Posting Komentar